Kamis, 24 Maret 2011

KOTA PARE-PARE

                      SEJARAH KOTA PAREPARE

Diawal perkembangannya dataran tinggi yang sekarang ini, yang disebut Kota Parepare, dahulunya adalah merupakan semak-semak belukar yang diselang-selingi oleh lubang-lubang tanah yang agak miring sebagai tempat yang pada keseluruhannya tumbuh secara liar tidak teratur, mulai dari utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan kota. Kemudian dengan melalui proses perkembangan sejarah sedemikian rupa dataran itu dinamakan Kota Parepare.

Lontara Kerajaan Suppa menyebutkan, sekitar abad XIV seorang anak Raja Suppa meninggalkan Istana dan pergi ke selatan mendirikan wilayah tersendiri pada tepian pantai karena hobbynya memancing. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai kerajaan Soreang, kemudian satu lagi kerajaan berdiri sekitar abad XV yakni Kerajaan Bacukiki.

Dalam satu kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg. Bonto Karaeng Tonapaalangga (1547-1566) berjalan-jalan dari kerajaan Bacukiki ke Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja yang dikenal sebagai ahli strategi dan pelopor pembangunan, Kerajaan Gowa tertarik dengan pemandangan yang indah pada hamparan ini dan spontan menyebut “Bajiki Ni Pare” artinya “Baik dibuat pelabuhan Kawasan ini”. Sejak itulah melekat nama “Parepare” Kota Pelabuhan. Parepare akhirnya ramai dikunjungi termasuk orang-orang melayu yang datang berdagang ke kawasan Suppa.

Melihat posisi yang strategis sebagai pelabuhan yang terlindungi oleh tanjung di depannya, serta memang sudah ramai dikunjungi orang-orang, maka Belanda pertama kali merebut tempat ini kemudian menjadikannya kota penting di wilayah bagian tengah Sulsel. Di sinilah Belanda bermarkas untuk melebarkan sayapnya dan merambah seluruh dataran timur dan utara Sulsel. Hal ini yang berpusat di Parepare untuk wilayah Ajatappareng.

Pada waktu status Parepare tetap menjadi Afdeling yang wilayahnya tetap meliputi 5 Daerah seperti yang disebutkan sebelumnya. Dan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan dan pembagian Daerah-daerah tingkat II dalam wilayah Propinsi Sulsel, maka ke empat Onder Afdeling tersebut menjadi Kabupaten Tingkat II, yaitu masing-masing Kabupaten Tingkat II Barru, Sidenreng Rappang, Enrekang dan Pinrang, sedang Parepare sendiri berstatus Kota Praja Tingkat II Parepare. Kemudian pada tahun 1963 istilah Kota Praja diganti menjadi Kotamadya dan setelah keluarnya UU No. 2 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka status Kotamadya berganti menjadi “KOTA” sampai sekarang ini.

Didasarkan pada tanggalpelantikan dan pengambilan sumpah Walikotamadya Pertama H. Andi Mannaungi pada tanggal 17 Februari 1960, maka dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.

Pada zaman Hindia Belanda, di Kota Parepare, berkedudukan seorang Asisten Residen dan seorang Controlur atau Gezag Hebber sebagai Pimpinan Pemerintah (Hindia Belanda), dengan status wilayah pemerintah yang dinamakan “Afdeling Parepare” yang meliputi, Onder Afdeling Barru, Onder Afdeling Sidenreng Rappang, Onder Afdeling Enrekang, Onder Afdeling Pinrang dan Onder Afdeling Parepare.

Pada setiap wilayah/Onder Afdeling berkedudukan Controlur atau Gezag Hebber. Disamping adanya aparat pemerintah Hindia Belanda tersebut, struktur Pemerintahan Hindia Belanda ini dibantu pula oleh aparat pemerintah raja-raja bugis, yaitu Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung Enrekang di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sedangkan di Parepare berkedudukan Arung Mallusetasi.

Struktur pemerintahan ini, berjalan hingga pecahnya Perang Dunia II yaitu pada saat terhapusnya Pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1942.


makna lambang :


Bendera Merah Putih
a.Bendera kebangsaan Negara Republik Indonesia, Perlambang Persatuan dan Kesatuan dari Rakyat Indonesia;
b.Warna merah adalah Melambangkan Keberanian;
c.Warna Putih adalah Melambangkan Kesucian.

Bintang Persegi Lima warna kuning emas mengandung makna :
a.Pancasila sebagai falsafah hidup rakyat dan negara RI;
b. Cita-cita luhur dari rakyat Parepare untuk mencapai taraf hidup yang layak dan yang lebih baik dari masa lampau.

Perahu (Bentuk Lambo) dengan layar terkembang, yang seluruhnya berwarna putih diatas tiga gelombang laut yang berwarna biru mengandung makna :
a. Kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia di lautan;
b. Bahtera sebagai sarana yang digunakan untuk mencapai cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Pohon Kelapa, Buah, Padi, Bunga Kapas ketiga-tiganya adalah termasuk bahan pokok keperluan sandang, pangan, yang melambangkan kemakmuran dengan makna sebagai berikut :
a.Pohon kelapa warna hitam melambangkan keuletan/kekokohan;
b.Warna kuning pada buah padi melambangkan keluhuran dan kebesaran;
c.Warna putih bersih pada bunga kapas melambangkan kesucian. Garis Sejajar yang berwarna hitam dan putih pada sekeliling pinggir perisai melambangkan ketahanan yang kokoh dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nan manual dan kesinambungan.


                                       Parepare Inside



                                                             Pelabuhan Nusantara



                                                                        Sudut Kota
          
                                                                        Tugu Phinisi


                                                                  Pantai Mattirotasi






                                                                    Tugu Adipura


                                                                  Masjid Raya



                                                         

                                                                 ParePare indah


                                                                    parepare indah2



                                                                    Pantai Lumpue
Pantai ini memiliki keunikan panorama alam yang sangat indah dengan pasir putih yang membentang luas. Terletak di Kecamatan Bacukiki, sekitar 4 Km dari kota Pare-Pare.





                                                                       WaterBoom
Wahana tersebut masih terbilang baru di Parepare, setelah di renovasi menjadi waterboom. Tempat wisata ini menawarkan keseruaan yg dapat membuat adrenalin meningkat. Terletak di Kecamatan Soreang Jln Abubakar Lambogo kota Parepare.

                                                                        Malam Hari




                                                                      Pulau Dutungan
Pulau Dutungan terletak di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan memiliki panorama alam yang indah, ikan laut yang beraneka ragam. Pulau ini mudah dijangkau dengan perahu boat setempat hanya sekitar 10-15 menit, dengan fasilitas terbatas dan tak banyak seperti listrik dan telepon. yang ada hanya penginapan standar dan sebuah kafe. jadi ketenangan yang coba dicari bisa didapat ditempat ini.


                                                    Kupa Beach/pasir putih (Kab.Barru)
Kupa Beach di Kabupaten Barru merupakan wisata pantai dengan keindahan dan suasana pantai yang menarik

                                                    Kab Pinrang / permandian lemo susu

Permandian air panas ini beradadi kawasan menuju arah PLTU Bakaru, sekitar 12 km dari Pinrang. Permandian Air Panas Lemosusu ini memiliki panorama alam yang ini meski fasilitasnya masih sederhana untuk mandi maupun berendam.

                                                     Sumur Jodoh parepare(pantai cempae)
Pantai ini ramai dikunjungi oleh anak-anak muda karena mitos dimana pantai ini terdapat sumur jodoh yang memiliki sumber air tawar yang dianggap keramat. Sejatinya tempat ini juga sering digunakan untuk tempat mencari pasangan bagi muda-mudi. Terletak di Kecamatan Soreang kota Pare-Pare. Bagi anda yang sedang mencari jodoh mungkin tempat ini bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata anda.


           buat sappo ku yg lain yg mau berbagi all about your city....
call admin nya saja ya... Negosiasi meki sappo... hhihihihi...



Ayo berkunjung ke parepare dan daerah bugis lainnya...




              .....I LOVE BUGIS.... 


copy post from : @Muh_syahrull --->> http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2837853

Tidak ada komentar:

Posting Komentar