Jumat, 25 Maret 2011

Suku Kaum Bugis

Suku kaum Bugis merupakan salah satu etnik yang terdapat di dalam kelompok ras berbilang bangsa di negeri Sabah. Kebanyakan suku kaum ini telah menetap di pantai Timur Sabah iaitu di daerah Tawau, Semporna, Kunak dan Lahad Datu.
Dari aspek sosial, suku kaum ini lebih terkenal dengan kerabat pangkat diraja (keturunan dara), mementingkan soal status individu dan persaudaraan sesama keluarga. Dari segi perkahwinan,suku kaum ini lebih suka menjalinkan perkahwinan dengan keluarga terdekat dan perceraian pula merupakan hubungan sosial yang amat tidak disukai oleh suku kaum ini kerana ia meruntuhkan hubungan kekeluargaan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.

 Pakaian tradisional suku kaum Bugis.


Pada dasarnya, suku kaum ini kebanyakannya beragama Islam Dari segi aspek budaya, suku kaum Bugis menggunakan dialek sendiri dikenali sebagai 'Bahasa Ugi' dan mempunyai tulisan huruf Bugis yang dipanggil ‘aksara’ Bugis. Aksara ini telah wujud sejak abad ke-12 lagi sewaktu melebarnya pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia.



Aksara Bugis
 
Sejarah kedatangan suku kaum Bugis di Sabah (Tawau khususnya) berkaitan dengan sejarah penerokaan Tawau. Adalah dipercayai suku kaum ini telah meninggalkan Kepulauan Sulawesi menuju ke Pulau Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan dan Borneo sejak abad ke-16 lagi.
Tahun 1840 dijadikan sebagai fakta kukuh untuk menyatakan tempat permulaan penerokaan Tawau oleh suku kaum Bugis. Penempatan awal oleh suku kaum Bugis ini bermula di kawasan yang dikenali sebagai Ranggu. Ini bermakna suku kaum Bugis sudah pun menerokai kawasan Tawau dan menjadikan Ranggu sebagai salah satu destinasi untuk berulang-alik ke Indonesia menjadi pedagang dan membawa masuk pekerja buruh ke ladang-ladang milik kerajaan British ketika itu. Apapun, Ranggu diasaskan oleh nenek Penghulu K.K. Salim di Kampung Sungai Imam, Bombalai.
Kemudian seorang lagi bangsa Bugis dari kerabat diraja Bone bernama Petta Senong menetap di Sungai Imam, Bombalai. Usaha mereka ketika itu adalah sebagai orang upahan kepada Kerajaan Sulu untuk menghapuskan sebanyak mungkin lanun-lanun yang bergerak di perairan Laut Sulu, Borneo.
Kemudian, beberapa kawasan baru terus diterokai oleh suku kaum Bugis dan kawasan yang termasuk dalam tapak pembangunan Bandar Tawau. Antara suku kaum Bugis yang terlibat dalam penerokaan bandar Tawau ialah Puang Ado, Daeng Mappata, Wak Neke, Wak Gempe dan Haji Osman.




Di antara tarian-tarian suku kaum Bugis.
 
 
 
Konsep siri masiri (malu, menjaga maruah) yang dikaitkan dengan kata-kata suku kaum Bugis antara lainnya :
- "...aja mumae’lo nabe’tta taue’ makkalla ‘ ricappa’na lete’ngnge…”.
Maksud terjemahannya : Janganlah engkau mahu didahului orang menginjakkan kaki dihujung titian ( Janganlah engkau mahu didahului orang lain untuk mengambil rezeki ).
- "...naia riasengage’ to warrani maperengnge’ nare’kko moloio roppo-roppo ri laommu, rewe’ko paimeng sappa laleng molai…”.
Maksud terjemahannya : Yang disebut orang berani ialah yang kuat dan unggul bertahan, Jikalau engkau menghadapi rintangan berat yang engkau tak dapat lalui atau atasi, kembalilah memikirkan jalan atau cara untuk mengatasinya.
 

Foto Barang2 yg Diduga Milik Nabi Muhammad SAW,(wajib) liat sappo..



Zaman kita telah bejarak lebih kurang 1400 tahun dari zaman Rasulullah Muhammad Shalallohu alaihi wa Sallam. Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan sekaligus panutan yang dijadikan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala sebagai pembawa dan penyampai agama Islam ini kesuluruh penjuru alam.

Manusia termulia sepanjang zaman, disayangi oleh teman dan disegani lawan, itulah beliau. Pribadinya yang santun dan lemah lembut, menjadikan setap orang yang bertemu dengannya menjadi senang dan gembira. Semua orang merindukan untuk bertemu dengannya.


Namanya selalu disebut oleh seluruh umat Muslim di dunia dari dulu hingga sekarang. Syafaatnya selalu kita harapkan di hari kiamat kelak. Sholawat dan sallam diberikan untuknya, sesuai dengan firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala:

إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)



اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya:

“Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”(HR. Bukhori, Muslim)
Berikut ini adalah beberapa foto barang2 yang diduga milik Rasulullah Shalallohu Alaihi wa Sallam :





The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Bagian dari baju gamis Nabi SAW) :



The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Baju gamis Nabi SAW) :



Jubah Nabi Muhammad, Rasulullah SAW :



The Blessed Seal of Rasulullah SAW :


Rambut Nabi Muhammad SAW :




Mangkuk tempat minum Rasulullah SAW :




Koleksi pedang Nabi Muhammad SAW :



Kunci Ka'bah zaman Nabi Muhammad SAW :


Gigi dan rambut nabi Muhammad SAW:



Wadah tempat gigi nabi Muhammad SAW :







Topi besi Nabi Muhammad SAW :



Surban Nabi Muhammad SAW :




Surat Nabi SAW kepada Raja Nijashi, Raja Habsyah :



Sandal Nabi Muhammad SAW :




Surat Nabi SAW kepada Raja Muqauqas, Mesir :


Surat Nabi SAW kepada rakyat Oman, Arab Selatan :
 



Surat Nabi SAW kepada Kaisar Romawi abad ke 7 :



Surat Rasulullah SAW pada Raja Heraclius :




Pintu makam Nabi Muhammad SAW :



 Kotak milik putri tercinta Nabi SAW, Sayyidah Fatimah Az-Zahra R.A. :





Makan Siti Aminah, Ibunda Rasululllah SAW :



 Makam Nabi Muhammad SAW :



Jejak kaki Nabi Muhammad SAW :


apakah foto2 di atas asli atau tidak, foto2 tersebut diambil dari berbagai negara seperti Turki, Iraq, Yordania dan negara2 timur tengah lainnya.

Peninggalan Nabi Muhammad SAW yang benar2 asli adalah Al-Qur’anul Karim, sebuah petunjuk dan pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan ini agar selamat di dunia dan akhirat.


Semoga dengan ini dapat menambah keimanan kita sebagai kaum muslim sappo, dan tak lupa juga kita bershawalat kepada nabi kita Muhammad SAW..


 

Kamis, 24 Maret 2011

OKKOTS #part2 (M r. U S -U S, t h e K I L L E R)

*cerita okkots


Ruri bekerja sebagai tenaga pengajar handal dan professional yang suka menabung dan tidak boros di sebuah lembaga bahasa Inggris terkemuka di Makassar. Lumrah kiranya seorang tenaga pengajar perempuan di panggil “ma’am” (baca: mem) oleh para muridnya. Panggilan ini ternyata tidak hanya diucapkan oleh para murid kepada tenaga pengajar perempuan, tapi para OB, staf bahkan driver pun ikut mengucapkan sebutan ini saat akan menyapa para guru wanita, termasuk Ruri. So, mereka memanggil Ruri dengan sebutan “ma’am“.
Suatu hari, Ruri berniat ke Malino untuk survei lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kantornya. Ruri diantar oleh seorang driver kantor bernama pak Us-Us. Tahu sendirikan, kalau jalan dari Makassar ke Malino itu berkelok-kelok dan berliku-liku (hehehe, kelok sama liku sama saja kan?). Mobil yang dikendarai pak Us-Us mulai sedikit ngadat, dan sulit mendaki medan yang menanjak dan berliku. So, dia berniat mematikan AC, tapi demi etika Pak Us Us meminta ijin terlebih dahulu  ke Ruri dan rekan rekan pengajar lainnya di mobil itu…..
Pak Us-Us meminta ijin: “Mengs bunuh dulu AC nya yah… banyat tanjapam
Suasana mobil yang tadinya hingar-bingar karena suara cekikikan para penumpang, tiba tiba silent. Yup, keheningan tiba-tiba tercipta….. “Lo kata gua KOMENG, manggilnya pake “MENG”. Semuanya mencoba mencerna apa maksud pak Us-Us…. Mereka mencoba me-recall kembali apa yang pak Us-Us bilang…
“Meng, s bunuh dulu AC nya yah… banyat tanjapam
Dan, baru beberapa saat kemudian, tawa meledak lagi. Mereka baru tau maksud Pak Us-Us apa….. Maksud Pak Us Us adalah : “Ma’am, AC nya saya matiin dulu yah… banyak tanjakan”
Let’s see what’s wrong:
Pak Us-Us berkata “Mengs“, yang maksudnya “Ma’am”
Pak Us-Us berkata “bunuh“, yang dalam bahasa Indonesia sebenarnya “mematikan”. Jadi jangan bayangkan Pak Us-Us sebagai pemburuh berdarah dingin yah……
Pak Us-Us berkata “banyat tanjapam“, yang maksudnya : “banyak tanjakan”.
Sebutan Meng terus jadi populer banget di tempat Ruri mengajar..sampe sekarang semua orang kalo mo panggil teacher ato staff cewek pasti pake Meng!!





L A K . . . . B A N
Waktu itu Pak Us-US lagi nulis sesuatu di gudang, terus Talib (OB) masuk dan nanya ke Pak Us-Us. Dan Percakapan pun tercipta:
Talib : Pak Us-Us lagi bikin apa?
P Us-Us : lagi tulis proposal buak mobil
Talib membaca kertas proposal pak Usman dan nanya : Ini yang nomor dua apa pak?
P Us-Us :Ohhhhhh,  itu Lak
Talib : Lak?? Apa itu?
P Us-Us: Masa nggak tau Lak sih??? Itu lho…. kaing buak bersih-bersih…..
Talib: ohhhhhh LAP yah???
Pak Us-Us: iyahhh, LAK
Talib : ????? (Kirain Lak Ban)
Glossary : buak = buat, kaing = kain, Lak = Lap
Tak heran, pak Us-Us mendapat julukan the King of Okkots…. nyaingin Michael Jackson, the King of Pop. Hehehehe. Pisss Pak Us-Us

FENOMENA OKKOTS

okkots... kebiasaan org bugis makassar yang unik....




Kalo kamu orang bugis Makassar atau pernah tinggal atau sekedar datang  berkunjung ke sana pasti bisa melihat dan merasakan keunikan bahasanya, dialek dan intonasinya. Tapi ada yang lebih unik lagi dan keknya hanya terjadi di sana. Okkots… Kebiasaan salah ngomong ketika mencoba berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Oke.. oke.. saya coba jelaskan secara detil, okkots itu apa sih?




Okkots itu salah ngomong. Biasanya ditandai dengan adanya penambahan atau pengurangan huruf bagian belakang. Atau bisa juga salah menempatkan huruf.

Contohnya :
MakanG ikanG (Kelebihan huruf G)
GeduN bertingkaK (Kurang G dan salah huruf)
Gigik nyamuT (huruf akhir ketukar)
PS Ng (makksudnya PSM)




tetangga saya sj sampe skrg tdk bisa nyebutin Depok dengan benar. Kadang Depo’ (O nya mati pake apostrof) atau sekalian DepoT (pake T). Yang lebih lucu lagi, Tanteku yg ke Jakarta. Rencananya mau main ke rumah om. Terus dia bicara sm om sy lewat telepon
“beddu rumah mu di DepoT ya?”
“Depok !” Saya meluruskan
“Ohh… DepoT!
“Depok! Depok !”
“Iya iya, DepoT kan?”
Aarghhh…. Whatever deh!


Ini lah salah satu kendala orang bugis Makassar yang ingin mencoba menghilangkan dialek dan intonasi ngomongnya (kalo saya mah cuek, hantam terus!).  Akan sangat gampang mengenali sesoerang itu berdarah bugis Makassar atau ga. Bahkan untuk selevel Jusuf Kalla, Andi Mallarangeng, Rina Hassim pun langsung bisa ketahuan dia punya darah bugis (atau pernah lama di sana). Awalnya susah. Karena pasti akan kepeleset Okkots. Saya mengalaminya

“eh kemana ajakm?”
“kirainGG ke Depot”




Oia, ternyata orang Jakarta pun punya kebiasaan yang hampir sama, terutama orang betawi asli. Beberapa kosa kata mereka juga ada yang terpeleset – kalo ga bisa di sebut okkots. Bedanya biasanya mereka menyelipkan kelebihan huruf itu di tengah.

Contohnya :

penGsiun
PoNG Bengsin
StaTsiun
RuKsak
TengTara
 


 ternyata ga beda beda jauhji sappo..









JUSTIN BIBIER versi bugis sappo,,,


















 gimana sappo... tidak kalah ji toh justing bibier versi bugisnya..... 

KOTA PARE-PARE

                      SEJARAH KOTA PAREPARE

Diawal perkembangannya dataran tinggi yang sekarang ini, yang disebut Kota Parepare, dahulunya adalah merupakan semak-semak belukar yang diselang-selingi oleh lubang-lubang tanah yang agak miring sebagai tempat yang pada keseluruhannya tumbuh secara liar tidak teratur, mulai dari utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan kota. Kemudian dengan melalui proses perkembangan sejarah sedemikian rupa dataran itu dinamakan Kota Parepare.

Lontara Kerajaan Suppa menyebutkan, sekitar abad XIV seorang anak Raja Suppa meninggalkan Istana dan pergi ke selatan mendirikan wilayah tersendiri pada tepian pantai karena hobbynya memancing. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai kerajaan Soreang, kemudian satu lagi kerajaan berdiri sekitar abad XV yakni Kerajaan Bacukiki.

Dalam satu kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg. Bonto Karaeng Tonapaalangga (1547-1566) berjalan-jalan dari kerajaan Bacukiki ke Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja yang dikenal sebagai ahli strategi dan pelopor pembangunan, Kerajaan Gowa tertarik dengan pemandangan yang indah pada hamparan ini dan spontan menyebut “Bajiki Ni Pare” artinya “Baik dibuat pelabuhan Kawasan ini”. Sejak itulah melekat nama “Parepare” Kota Pelabuhan. Parepare akhirnya ramai dikunjungi termasuk orang-orang melayu yang datang berdagang ke kawasan Suppa.

Melihat posisi yang strategis sebagai pelabuhan yang terlindungi oleh tanjung di depannya, serta memang sudah ramai dikunjungi orang-orang, maka Belanda pertama kali merebut tempat ini kemudian menjadikannya kota penting di wilayah bagian tengah Sulsel. Di sinilah Belanda bermarkas untuk melebarkan sayapnya dan merambah seluruh dataran timur dan utara Sulsel. Hal ini yang berpusat di Parepare untuk wilayah Ajatappareng.

Pada waktu status Parepare tetap menjadi Afdeling yang wilayahnya tetap meliputi 5 Daerah seperti yang disebutkan sebelumnya. Dan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan dan pembagian Daerah-daerah tingkat II dalam wilayah Propinsi Sulsel, maka ke empat Onder Afdeling tersebut menjadi Kabupaten Tingkat II, yaitu masing-masing Kabupaten Tingkat II Barru, Sidenreng Rappang, Enrekang dan Pinrang, sedang Parepare sendiri berstatus Kota Praja Tingkat II Parepare. Kemudian pada tahun 1963 istilah Kota Praja diganti menjadi Kotamadya dan setelah keluarnya UU No. 2 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka status Kotamadya berganti menjadi “KOTA” sampai sekarang ini.

Didasarkan pada tanggalpelantikan dan pengambilan sumpah Walikotamadya Pertama H. Andi Mannaungi pada tanggal 17 Februari 1960, maka dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.

Pada zaman Hindia Belanda, di Kota Parepare, berkedudukan seorang Asisten Residen dan seorang Controlur atau Gezag Hebber sebagai Pimpinan Pemerintah (Hindia Belanda), dengan status wilayah pemerintah yang dinamakan “Afdeling Parepare” yang meliputi, Onder Afdeling Barru, Onder Afdeling Sidenreng Rappang, Onder Afdeling Enrekang, Onder Afdeling Pinrang dan Onder Afdeling Parepare.

Pada setiap wilayah/Onder Afdeling berkedudukan Controlur atau Gezag Hebber. Disamping adanya aparat pemerintah Hindia Belanda tersebut, struktur Pemerintahan Hindia Belanda ini dibantu pula oleh aparat pemerintah raja-raja bugis, yaitu Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung Enrekang di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sedangkan di Parepare berkedudukan Arung Mallusetasi.

Struktur pemerintahan ini, berjalan hingga pecahnya Perang Dunia II yaitu pada saat terhapusnya Pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1942.


makna lambang :


Bendera Merah Putih
a.Bendera kebangsaan Negara Republik Indonesia, Perlambang Persatuan dan Kesatuan dari Rakyat Indonesia;
b.Warna merah adalah Melambangkan Keberanian;
c.Warna Putih adalah Melambangkan Kesucian.

Bintang Persegi Lima warna kuning emas mengandung makna :
a.Pancasila sebagai falsafah hidup rakyat dan negara RI;
b. Cita-cita luhur dari rakyat Parepare untuk mencapai taraf hidup yang layak dan yang lebih baik dari masa lampau.

Perahu (Bentuk Lambo) dengan layar terkembang, yang seluruhnya berwarna putih diatas tiga gelombang laut yang berwarna biru mengandung makna :
a. Kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia di lautan;
b. Bahtera sebagai sarana yang digunakan untuk mencapai cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Pohon Kelapa, Buah, Padi, Bunga Kapas ketiga-tiganya adalah termasuk bahan pokok keperluan sandang, pangan, yang melambangkan kemakmuran dengan makna sebagai berikut :
a.Pohon kelapa warna hitam melambangkan keuletan/kekokohan;
b.Warna kuning pada buah padi melambangkan keluhuran dan kebesaran;
c.Warna putih bersih pada bunga kapas melambangkan kesucian. Garis Sejajar yang berwarna hitam dan putih pada sekeliling pinggir perisai melambangkan ketahanan yang kokoh dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nan manual dan kesinambungan.


                                       Parepare Inside



                                                             Pelabuhan Nusantara



                                                                        Sudut Kota
          
                                                                        Tugu Phinisi


                                                                  Pantai Mattirotasi






                                                                    Tugu Adipura


                                                                  Masjid Raya



                                                         

                                                                 ParePare indah


                                                                    parepare indah2



                                                                    Pantai Lumpue
Pantai ini memiliki keunikan panorama alam yang sangat indah dengan pasir putih yang membentang luas. Terletak di Kecamatan Bacukiki, sekitar 4 Km dari kota Pare-Pare.





                                                                       WaterBoom
Wahana tersebut masih terbilang baru di Parepare, setelah di renovasi menjadi waterboom. Tempat wisata ini menawarkan keseruaan yg dapat membuat adrenalin meningkat. Terletak di Kecamatan Soreang Jln Abubakar Lambogo kota Parepare.

                                                                        Malam Hari




                                                                      Pulau Dutungan
Pulau Dutungan terletak di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan memiliki panorama alam yang indah, ikan laut yang beraneka ragam. Pulau ini mudah dijangkau dengan perahu boat setempat hanya sekitar 10-15 menit, dengan fasilitas terbatas dan tak banyak seperti listrik dan telepon. yang ada hanya penginapan standar dan sebuah kafe. jadi ketenangan yang coba dicari bisa didapat ditempat ini.


                                                    Kupa Beach/pasir putih (Kab.Barru)
Kupa Beach di Kabupaten Barru merupakan wisata pantai dengan keindahan dan suasana pantai yang menarik

                                                    Kab Pinrang / permandian lemo susu

Permandian air panas ini beradadi kawasan menuju arah PLTU Bakaru, sekitar 12 km dari Pinrang. Permandian Air Panas Lemosusu ini memiliki panorama alam yang ini meski fasilitasnya masih sederhana untuk mandi maupun berendam.

                                                     Sumur Jodoh parepare(pantai cempae)
Pantai ini ramai dikunjungi oleh anak-anak muda karena mitos dimana pantai ini terdapat sumur jodoh yang memiliki sumber air tawar yang dianggap keramat. Sejatinya tempat ini juga sering digunakan untuk tempat mencari pasangan bagi muda-mudi. Terletak di Kecamatan Soreang kota Pare-Pare. Bagi anda yang sedang mencari jodoh mungkin tempat ini bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata anda.


           buat sappo ku yg lain yg mau berbagi all about your city....
call admin nya saja ya... Negosiasi meki sappo... hhihihihi...



Ayo berkunjung ke parepare dan daerah bugis lainnya...




              .....I LOVE BUGIS.... 


copy post from : @Muh_syahrull --->> http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2837853